pencarian

Powered By Blogger

PENGUNJUNG BLOG

Jumat, 05 April 2013

LEIOMIOMA DAN LEIOMISARKOMA GASTER


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
      Tumor ganas masenkim bukan berasal dari tulang, parenkim atau viseral. Mempunyai kemampuan infiltrasi cepat ke jaringan sekitar dan sering rekuren setelah tindakan bedah dilakukan. Jarang ditemukan, 1% dari semua tumor ganas. Semua umur, teruta 20-40 tahun. Indonesia, salah satu dari 10 kanker terbanyak. Urutan ke-6 dari semua tumor ganas pada anak (terutama rabdomiosarkoma di leher-kepala).
1.2  Tujuan
1.Mahasiswa mampu memahami pengertian leiomioma dan leimioma sarkoma gaster
2.Mahasiswa mampu memahami etiologi leiomioma dan leimioma sarkoma gaster
3.Mahasiswa mampu memahami patofisiologi leiomioma dan leimioma sarkoma gaster
4.Mahasiswa mampu memahamimanifestasi klinik leiomioma dan leimioma sarkoma gaster
5.Mahasiswa mampu memahami pemeriksaan diagnostik leiomioma dan leimioma sarkoma gaster
6.Mahasiswa mampu memahami komplikasi leiomioma dan leimioma sarkoma gaster
7.Mahasiswa mampu memahami penatalaksanaan leiomioma dan leimioma sarkoma gaster
8.Mahasiswa mampu memahami konsep dasar asuhan keperawatan leiomioma dan leimioma sarkoma gaster



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
2.1.1 Leiomioma
         Leiomioma adalah tumor yang berkembang dari jaringan otot polos.  Sel otot polos membentuk otot tak sadar dalam tubuh kita. Otot tak sadar adalah mereka yang kita tidak bergerak secara sadar dengan otak kita. Otot tak sadar yang ditemukan di sebagian besar tubuh: dalam rahim, paru-paru, perut hati, dan usus, dinding dari semua pembuluh darah dan kulit.
2.1.2 leimioma sarkoma gaster
         Leimioma sarkoma gaster  adalah salah satu bentuk   kanker yang sanga sangat langka agresif yang disebut sarkoma.
        Sarkoma adalah kanker jaringan ikat atau mendukung tubuh. Jaringan ini termasuk tulang, tulang rawan, lemak, otot, dan pembuluh darah. Para sarkoma kata berasal dari 'pertumbuhan berdaging' kata Yunani yang berarti.
          Sarkoma dapat menyerang jaringan di sekitarnya dan dapat bermetastasis (menyebar) ke organ tubuh lainnya, membentuk tumor sekunder. Sel-sel tumor sekunder adalah sama dengan yang dari kanker (asli) primer. Tumor sekunder yang disebut sebagai "metastasis (mets)" Ini mets adalah bagian dari kanker asli dan bukan penyakit baru.
           Leiomyosarcoma (LMS) adalah jenis kanker sarkoma.  Leiomyosarcoma adalah tumor ganas yang berkembang dari jaringan otot   polos. Sel otot polos membentuk otot tak sadar dalam tubuh kita. Otot tak sadar adalah mereka yang kita tidak bergerak secara sadar dengan otak kita. Otot tak sadar yang ditemukan di sebagian besar tubuh: dalam rahim, paru-paru, perut hati, dan usus, dinding dari semua pembuluh darah, dan kulit.

2.2  Etiologi
   Penyebab pasti leiomioma dan leimioma sarkoma gastertidak diketahui, tetapi penelitian menunjukkan bahwa ada faktor-faktor risiko genetik dan lingkungan yang terkait dengannya. Kondisi tertentu yang diwariskan dalam keluarga mungkin bisa meningkatkan risiko mengembangkan leiomyosarcoma. Tinggi dosis paparan radiasi, seperti radioterapi digunakan untuk mengobati kanker jenis lain, juga telah dikaitkan dengan leiomyosarcoma dan adalah mungkin bahwa paparan herbisida kimia tertentu dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini, tetapi hubungan langsung tidak terbukti .
    Kebanyakan pasien dengan leiomyosarcoma memilih untuk dirawat oleh tim multidisiplin profesional kesehatan. Hal ini penting untuk mendapatkan bantuan dengan bentuk yang jarang dari kanker dari pusat sarkoma yang melihat sejumlah besar pasien leiomyosarcoma. Ahli onkologi lokal jarang melihat lebih dari satu atau dua kasus leiomyosarcoma di seluruh karir mereka.

2.3  Patofisiologi

                                                      Leiomioma
                                                      dan
leiomiosarkoma gaster



 


Genetik                                         Lingkungan                    Zat karsinogenik                        

                                          Terpapar Zat Radioaktif Menimbulkan kanker

                                          Keganasan sel kanker

Pembekakan pada perut      Perut Kembung
 Nyeri Lambung       
Gangguan nyaman nyeri
 
                                                                              Mual dan Muntah



Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
 
 



2.4  Tanda dan gejala
Orang dengan leiomyosarcoma awal seringkali tidak memiliki gejala apapun. Leiomyosarcomas Kebanyakan didiagnosis setelah seseorang mengembangkan gejala. Ini mungkin termasuk:
a.       Benjolan atau pembengkakan
b.      perut tidak nyaman
c.       kembung
d.      Sakit pada area tubuh
e.       perdarahan dari vagina pada wanita yang telah menopause atau perubahan periode untuk wanita yang belum memiliki menopause.
f.       Dan lain-lain

2.5  Pemeriksaan Diagnostik
a.     Foto Barium
b.    Endoskopi
   Endoskopi adalah pemeriksaan diagnostik yang dapat membantu dokter dalam menentukan diagnosa. Endoskopi merupakan pemeriksaan yang berfungsi untuk mengetahui isi di dalam usus.
c.     Biopsi
    Biopsi adalah tindakan yang dilakukan dalam menunjang diagnosa dokter.Biopsi mengambil sel pada usus untuk dicek apakah dalam usus terdapat kanker atau tumor serta adanya pertumbuhan sel-sel abnormal pada usus yang bisa dilakukan oleh ahli patologi klinik.
d.    CT-Scan
e.     USG

2.6  Penatalaksanaan
a.       Operatif
       Operasi atau pembedahan dilakukan untuk mengangkat tumor yang dapat menyebar (metastase) keseluruh tubuh sehingga harus di angkat dengan cara operasi.
b.      Kemoterapi
   Kemoterapi juga digunakan untuk beberapa leiomyosarcoma. Ini mungkin untuk mencoba mengurangi kemungkinan bagian belakang leiomyosarcoma datang atau untuk mengobati leiomioma dan leimioma sarkoma gaster yang telah menyebar.
c.          Kolaboratif
    Kolaboratif adalah tindakan yang dilakukan yaitu perpaduan antara tindakan operasi dan kemoterapi.Tindakan kolaboratif juga mempunyai tujuan untuk mengurangi masa kanker atau tumor dan kemoterapi mempunyai efek untuk mencegah penyakit tersebut menyebar (metastase).
2.7  Diagnosis Banding
a.          Tumor jinak
b.         Kelainan fibrosa proliferatif
c.          Miositis ossifikans
d.         Lipoma infiltratif
e.          metastasis karsinoma
Patut curigai dan perlakukan sebagai tumor jaringan lunak :
1.      Tiap ganglion pada lokasi yang tidak lasi
2.      Tiap lipoma yang tidak lunak seluruhnya
3.      Tiap kista aterom yang lain dari normal

2.8  Prognosis
a.          Ukuran tumor : kurang atau lebih 5 cm
b.         Lokasi tumor : proksimal atau distal
c.          Kedalaman tumor : superfisial atau profunda
d.         Derajat keganasan : G1, G2 atau G3
e.          Sel nekrosis (dinilai pada saat pemeriksaan patologis)

2.8  Usaha memperlambat penyebaran penyakit
a.          Kerjasama multidisipliner
b.         Diagnosis klinis yang tepat
c.          Strategi pengobatan yang tepat, tergantung pada :
        - evaluasi PA pasca bedah
        - evaluasi derajat keganasan
        - perlu atau tidaknya terapi ajuvant
2.9  Asuhan Keperawatan
      2.8.1 Pengkajian
         a.Identitas klien:
                        1. Riwayat kesehatan masa lalu : riwayat keturunan penyakit tersebut
                        2. Riwayat kesehatan sekarang : nyeri pada bagian perut
                        3. Status mental : lemas, takut, gelisah
                        4. Pernapasan : perubahan frekuensi, kedalaman pernafasan.
                        5. Gastro intestinal : adanya mual, kembung
                        6. Pola aktivitas : kelemahan tubuh, cepat lelah
            b. Pemeriksaan fisik:
            Abomen:
1.      Kesimetrisan abdomen
2.      Diameter abdomen
3.      Keabnormalan struktur abdomen
4.      Contour abdomen simetris
5.      Kulit abdomen : Hangat, kering, pucat atau tidak, distribusi warna merata.
6.      Bising usus meningkat atau tidak
            Palpasi :
1.      Temperatur kulit
2.      Massa
3.      Edema
            Auskultasi: Bising usus
           Tes kulit : Untuk menunjukkan adanya anti bodi Ig E yang spesifik dalam tubuh. Pemeriksaan kadar Ig E total dengan Ig E spesifik dalam serum.
            2.8.2 Analisis Data:
  1. Data Subjektif :
a.       Sesak nafas
b.      Mual, muntah
c.       Meringis, gelisah
d.      Terdapat nyeri pada bagian perut

    2.        Data objektif:
a.       Penggunaan O2
b.       Adanya pembengkakan pada abdomen
c.        Terlihat pucat
d.       Demam ( suhu tubuh diatas 37,50C)
2.8.3 Diagnosis Keperawatan:
1.    Diagnosis  1 :  Gangguan nyaman nyeri berhubungan dengan jaringan  epitel yang rusak.
2.  Diagnosis 2 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh                                             berhubungan dengan intake atau asupan nutrisi tidak ade kuat.
2.8.4 Rencana Asuhan Keperawatan:
Diagnosis 1:
Gangguan nyaman nyeri berhubungan dengan epitel yang rusak.
Tujuan:
Tujuan setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan px dapat istirahat dengan nyaman dan tenang.
Kriteria Hasil:
Pasien dapat istirahat dengan nyaman dan tenang dan pasien tidak merasa gelisah.
Intervensi:
1.Atur posisi px dalam posisi yang nyaman
R:supaya rasa nyeri Px berkurang
2.Kolaborasi dalam pemerian obat-obatan anti nyeri.
R:Farmakoterapi diperlukan untuk menunjang pengobatan Px. 
Diagnosis 2:
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake atau asupan nutrisi tidak adekuat.
Tujuan:
Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi secara adekuat setelah dilakukan tindakan keperawatan.
Kriteria Hasil:
Keadaan umum baik, mukosa bibir lembab, nafsu makan baik, tekstur kulit baik, klien menghabiskan porsi makan yang disediakan, bising usus 6-12 kali/menit, berat badan dalam batas normal.
Intervensi:
1.Auskultasibisingusus
R :penurunanbisingususmenunjukkanpenurunanmotilitasgaster.
2. Anjurkan untuk makan dalam porsi kecil dan sering termasuk makanan kering dan makanan    yang menarik untuk pasien
R :tindakan ini dapat meningkatkan masukan meskipun nafsu makan mungkin lambat untukkembali.
3. Kaji status nutrisi klien (tekstur kulit, rambut, konjungtiva).
R : menentukan dan membantu dalam intervensi selanjutnya.
4. Jelaskan pada klien tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh.
R : peningkatan pengetahuan klien dapat menaikan partisipasi bagi klien dalam asuhan keperawatan.
5. Timbang berat badan dan tinggi badan.
R : Penurunan berat badan yang signifikan merupakan indikator kurangnya nutrisi.
6. Anjurkan klien minum air hangat saat makan.
R : air hangat dapat mengurangi mual.
7.Konsul dengan tim gizi atau tim mendukung nutrisi.
R : menentukan kalori individu dan kebutuhan nutrisi dalam pembatasan.



BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan:
     Leiomioma dan leiomiosarkoma gaster adalah Tumor non-eptel yang bersasal dari otot polos dan ditemukan pada seluruh bagian GI track terutama pada gaster (lambung). Orang dengan leiomyosarcoma awal seringkali tidak memiliki gejala apapun.Leiomyosarcomas Kebanyakan didiagnosis setelah seseorang mengembangkan gejala.Ini mungkin termasuk:
a.       Benjolan atau pembengkakan
b.      perut tidak nyaman
c.        kembung
d.      Sakit pada area tubuh
e.       perdarahan dari vagina pada wanita yang telah menopause atau perubahan periode untuk wanita yang belum memiliki menopause.
f.       Dan lain-lain.
3.2 Saran

           Demikian  malakah sistem pencernaan tentang “leiomioma dan leimioma sarkoma gaster”kami buat.Semoga materi yang terkandung di dalam makalah  ini dapat bermanfaat bagi kami pribadi dan bagi para pembaca. Namun sebelumnya kami minta maas apabila ada kekurangan pada isi materi tersebut di atas,karena manusia tak luput dari kesalahan dan khilaf.






DAFTA PUSTAKA
Raghavan, dkk. Buku teks Kanker Jarang. 3rd edition. 2006.
Wiley.Meningkatkan hasil bagi penderita sarkoma. Maret 2006. Institut Nasional untuk Kesehatan dan Clinical Excellence (NICE).
Weiss, et al. Enzinger dan Tumor Lunak Weiss Jaringan. 5th edition. 2008. Mosby







                             







Tidak ada komentar:

Posting Komentar